rindu menjengah
tika kau masih lagi wujud di minda
rindu menyergah
tika nama kau sering lagi dalam bicara
telah pun aku membebas
melepas resah itu
menyimpul kenangan lalu
mengait batas rindu
seloka dua remaja
bermanis di tepian sendu
gagahkah kita berlari
meniti sisipan hari
mampukah kita berdiri
melawan sang ombak dinihari
teruslah kelam
biarpun terbit mentari masih tinggi
tanda hari bukannya malam
kekallah terang
biarpun matahari berselindung
menandakan pekatnya malam
percikan bintang, bertemankan bulan
diselangi panas sinar mentari
di manakah letak titik hati mu
apakah gelap pekat seperti malammu
ataupun terang terik seperti siangmu
jalan ada di sekelilingmu
albab yang mana jadi pilihan
nafsu, hasat, ego jangan diikut melulu
seluruh alam gegak gempita memerhatimu
mentertawakanmu
mengejekmu
sungguh menjelekkan sikapmu
tika rindu tika berlagu tika kau bersyahdu
petik mindamu
dan lakukan sesuatu..
*bintang*
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment